my life not yours... stop act like you know me...

my life not yours... stop act like you know me...
wait until you walk in my shoes... only then you will know how it feels to be me...

Translate

Saturday 21 February 2015

cerpen : tidak terjangkau

"Mungkin ini yang terbaik untuk kita... Besar mana pun cinta I pada you... Redha emak you lagi penting... tanpa restu dari emak you... I tidak mahu bergelar isteri you... "

perasaan aku bercampur baur... ayat yang aku taipkan di whatsapp terbiar sepi... tidak tekan butang sent pun... Air mata yang mengalir aku lap dengan jari...

"Sakitnya Ya Allah..."

Lagi sebulan aku akan bergelar isteri... bernikah dengan pilihan hati umpama mimpi jadi nyata... namun jodoh pertemuan di tangan Allah... entah dimana silapnya... tiba-tiba emak dia minta aku pulangkan cincin... Ya Allah... terkejut bukan kepalang... dalam aku tidak tahu hujung pangkal cincin pertunangan yang tersarung di jari manis di rentap kasar...

Aku terduduk menangis... kejadian depan mata ibu bapaku... jiran tetangga ku... di mana maruah ku... di mana maruah ibu bapa ku... umpama dipijak di depan mata-mata tajam sinis... Mama memeluk aku yang terjelepuk jatuh...

"Kak... kenapa ni... kalau ada apa-apa hal sekalipun... kita masuk rumah... bincang elok-elok..." sayu suara mama sambil memeluk aku yang mengongoi terkejut...

"Tak ada apa dah yang nak aku bincangkan lagi... aku tak nak bermenantukan dia" tajam balas emaknya sambil menuding kearah aku... papa cuma membatu... diam... tidak terkata apa... emaknya berlalu pergi... laju lagaknya berjalan... ditoleh sebentar...

"segala hantaran tak payah pulangkan...aku nak cincin ni saja... mulai sekarang pertunangan dizai dengan afia putus... batalkan semua... dan kau perempuan... jangan dekati anak aku...!" bagai halilintar memetir... "lagi sebulan..." sebelum aku pengsan...

********

Hati ku patah... remuk dan hancur... seminggu aku tidak keluar bilik... makan hanya sesudu dua... itu pun yang di suap mama...

Dizai juga seperti aku nampaknya... tidak faham dengan tingkah ibunya... seminggu jugalah dia di hadapan pagar rumahku... sehari beratus kali panggilan dia tidak aku layan... beratus mesej... beribu whatsapp dan wechat...

mungkin bukan jodoh kami... aku berpatah arang... maruah ibu bapaku bukan mainan... diriku bukan bola yang dikejar untuk ditendang... keluarga ku menanggung malu yang bukan kepalang...

"Perhubungan antara seorang anak lelaki dengan emaknya tidak akan pernah terputus... di telapak kaki emaklah syurga you... dengar katanya... I doakan you bahagia... buat masa sekarang I selaku anak perempuan yang belum bersuami... keluarga I adalah segalanya... menyakiti ibu bapa I umpama menyakiti I berpuluh kali ganda... mungkin bukan jodoh kita... ada hikmah disebalik semua ini... dengan rela hati dan redha I lepaskan semua... assalamualaikum..."

Mungkin kamu lupa... syurga seorang isteri itu dari redha suaminya...
Mungkin kamu lupa syurga seorang suami itu dari redha ibunya...
Dan syurga seorang gadis adalah keluarganya selagi belum bergelar isteri...

-Amia-

No comments:

Post a Comment